PEMBUATAN BATAKO DAN PAVING BLOCK SECARA MASINAL DI KABUPATEN PACITAN
Masyarakat
Kabupaten Pacitan pada saat ini telah memperoleh tambahan kemudahan
dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan untuk pembuatan rumah
tinggal dan sarana umum. Kemudahan ini diperoleh berkat adanya kerja
sarna antara Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), Universitas
Brawijaya dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalul
Program Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah
(IPTEKDA)-LIPI.
Pembuatan batako dan paving block yang selama ini dikerjakan secara
manual, kini telah ditinggalkan dan diganti dengan proses pembuatan
secara masinal. Perubahan itu dapat terjadi berkat adanya mesin pengayak
pasir, mesin pengaduk dan mesin pencetak batako dan paving block yang
diperkenalkan oleh LPM; Universitas Brawijaya, yang pembuatnya adalah
Bengkel Elektro dan Laboratorium Teknologi, Fakultas Teknik, Universitas
Brawijaya.
Proses produksi dan mesin-mesin yang digunakan
Batako dan paving block yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari
pasir, semen dan air dengan
perbandingan 75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah
sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum tahun 1986
Adapun proses produksi batako dan paving block adalah sebagai berikut:
1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan menggunakan mesin seperti tertera pada Gambar 1.
2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan
mesin pengaduk (Gambar 2) dan setelah rata ditambahkan air.
3. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata dan siap dipakai.
4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving
block dengan menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir
halus hasil ayakan (bergantung pada jenis produk batako/paving block
yang akan dibuat).
5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan
sampai padat dan rata mekanisme tekan pada mesin cetak seperti pada
Gambar 3.
6. Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian
dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas
seluruh permukaan alat cetak.
7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan
keunggulan produk akhir sehingga batakolpaving block mentah tersebut
keluar dari alat cetaknya.
8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah
dengan cara diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari
sehingga didapat batako/ paving block yang sudah jadi.
Hasil produksi batako/paving block sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian mutu yang meliputi :
a. pengujian ukuran dan tampak luar;
b. pengujian daya serap, dan
c. pengujian kuat tekan
Keseluruhan proses produksi batako/ paving block samapai kepada
pemasaran nya dapat di gambarkan dengan diagram sebagai berikut :
Skala produksi dan keunggulan produk akhir
Batako/paving block yang dihasilkan dengan sistem produksi ini mempunyai
kelebihan bentuk cetakan lebih bagus, permukaan lebih rata dan
pori-porinya lebih rapat sehingga kuat tekan dan tegangan tekannya lebih
tinggi serta tidak mudah retak. Di samping itu dengan sistem produksi
ini skala produksi harian dapat ditingkatkan dari 200-250 buah
batako/hari (dengan sistem produksi manual) menjadi 650 buah batako
setiap harinya. Untuk produksi paving block dapat ditinglcatkan dari 20
m2/hari (sistem manual) menjadi 40 m2/hari. Keuntungan lain yang bisa
didapat dari sistem produksi barn itu ialah menurnnnya tingkat produk
cacat dari 35% menjadi20%.
Jumat, 06 Februari 2015
Home »
Batako & Paving
,
UKM di Pacitan
» PEMBUATAN BATAKO DAN PAVING BLOCK SECARA MASINAL DI KABUPATEN PACITAN
Alamatnya mana ya..?
BalasHapus