Berbicara kekuatan pendukung pembangunan
Pacitan, sektor – sektor pariwisata, sektor perikanan, sektor industri,
sektor pertambangan, dan sektor perkebunan menjadi kekuatan yang akan
mendukung proyek pembangunan Pacitan
masa depan. Analisisnya adalah bahwa sektor – sektor tersebut saat ini
menjadi sektor yang paling prospek diantara sektor riil lainnya.
Kemudian juga masih didukung dengan kekuatan SDM masyarakat Pacitan yang
notabene adalah pekerja keras.
Dari sisi ekonomi, bisa juga menjadi
faktor penentu keberhasilan pembangunan Pacitan. Karena menurut data
tahun 2009, Pacitan memiliki pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding
pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, dimana saat itu
pertumbuan ekonominya mencapai 6,07%, sedangkan Jatim lebih rendah
yakni 6,01%. Sementara untuk pertumbuhan PDRB mencapai Rp 6,12 juta
meliputi sektor pertanian 37,29%, pertambangan 3,77%, dan jasa 20,7%[1].
Dari
sektor pertambangan, Pacitan memiliki daerah pertambangan yang
mempunyai prospek yang cerah, karena di beberapa tempat di Pacitan,
terdapat tambang – tambang yang mempunyai nilai jual yang tinggi.
Berdasarkan kondisi dasar, topografi, struktur dan jenis
batuan yang 85 % merupakan bagian seluruh wiyaha Kabupaten Pacitan,
ternyata di dalamnya banyak mengandung bahan tambang yang melimpah.
Adapun bahan tambang yang ada dengan klasifikasi golongan A, golongan B
dan golongan C yang sampai saat ini pengelolaannya
masih dirasakan belum optimal karena terbatasnya sarana dan prsarana
pertambangn sehingga belum banyak memberikan kontribusi kepada
peningkatan pendapatan mesayarakat yang akhirnya peningkatan pendapatan
daerah. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh
Dinas Pertambang Propinsi Jawa Timur menunjukkan adanya sebaran, luas
areal, bersarnya cadangan serta kualitas bahan galian yang ada di
Kabupaten Pacitan sejumlah 33 jenis bahan tambang.
Dari
sektor pertanian, selain yang
sudah dibedah di bab sebelumnya, salah satu komoditas yang unggul
yakni ubi kayu dengan produksi mencapai 594 ribu ton yang tersebar di
Kecamatan Donorojo, Punung, dan Kebonagung. Untuk komoditas
holtikultura, Pacitan memiliki potensi pengembangan buah
jeruk yang tersebar di Kecamatan Arjosari, Tegalombo, dan Nawangan.
Target pengembangan tanaman jarak hingga mencapai 4.000 hektar juga
menjadi kredit poin. Pengembangan tanaman sumber energi alternatif ini
akan dilakukan diseluruh wilayah kabupaten. Saat
ini luas lahan tanaman jarak baru mencapai 800 hektar. Terdapat di enam
wilayah kecamatan. Yakni Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku,
Kebonagung, Tulakan dan Sudimoro. Kecamatan Donorojo menjadi daerah
dengan luasan lahan tanaman jarak terbanyak, mencapi
sekitar 100 hektar.
Di kecamatan
Tegalombo, Nawangan dan Arjosari juga digencarkan pengembangan hewan
ternak sapi potong. Selain itu, Pacitan memiliki satu produk unggulan
terbaik di Jatim, yakni pengembangan susu
kambing PE. Kualitas susu ini memiliki khasiat dapat meningkatkan
vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan. Pengembangan susu PE ini berada
di Kecamatan Nawangan.
Dari sektor
perikanan, selain komoditi utama yang sudah diekspor
seperti yang sudah dijelaskan dalam bab 4, Pacitan memiliki potensi
pengembangan ikan tuna yang berada d Kecamatan Donorojo. Ini perlu
peningkatan kuantitas budidaya dan saat ini di wilayah tersebut
membutuhkan kapal dengan kapasitas 7-10 gross ton. Penguatan
sektor perikanan tersebut juga masih ditambah dengan upaya pembangunan
pelabuhan barang dan niaga di Teluk Nggelon, Plumbungan Kecamatan
Kebonagung. Pelabuhan tersebut nantinya akan menyamai pelabuhan yang
telah dimiliki Semarang (Tanjung Mas) dan Surabaya
(Tanjung Perak) di Pantai Utara. Diharapkan tentunya dengan keberadaan
pelabuhan tersebut nantinya potensi perdagangan dan niaga di Pacitan
dapat termanfaatkan sehingga pertumbuhan dan pendapatan masyarakat makin
tinggi.
Adapun
potensi wilayah laut adalah sebesar kurang lebih 84.4330 ton pertahun,
dengan perincian ikan dasar (demesral) 24.577 ton, ikan pelagis 98.310
ton, sejenis udang mencapai kurang lebih 2.220 ton pertahun (8,22 %)
berupa Lobster ground yang mempunyai nilai jual
tinggi. Potensi budidaya laut yang potensial dikembangkan di Teluk
Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo seluas kurang lebih 400 Ha, yang
digunakan untuk budidaya rumput laut mencapai 64 unit rakit dan budidaya
ikan kerapu. Dari sektor perikanan lainnya, yaitu
potensi budidaya air payau mencapai luas lahan potensial kurang lebih
866 Ha yang dikembangkan di Desa Kembang, Desa Watu Karung, Desa
Sidumulyo dan Hadiwarno; sedang di Desa Watukarung telah dirintis 1,00
Ha. Kemudian masih dari sektor perikanan, potensi
usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di perairan umum yaitu kolam
seluas kurang lebih 0,88 Ha, tadah hujan lebih 5,58 Ha melalui budidaya
keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan di Telaga, pusat
pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Pacitan.
Dari
sisi SDM, Pacitan memiliki karakter SDM yang menjadi faktor penguat
proyek pembangunan Pacitan masa depan. Karakteristik orang – orang
Pacitan sejak dulu adalah karakter petualang , fighter, pekerja keras,
dan
memiliki karakter kepemimpinan yang hebat. Analisis ini dibuat karena
kita melihat sejak awal babad tanah Pacitan ini ada, sudah terjadi
karakterisasi masyarakat Pacitan, terutama dalam konteks diskursus
pembentukan karakter masyarakat. Orang – orang
seperti Ki Buwono Keling, Ki Ageng Petung, Ki Ageng Posong, yang
menjadi founding Father Pacitan, adalah bukti sahih betapa memang jiwa
petualang, fighter, dan har worker itu sudah terinternalisasi dan
mengkarakter di jiwa masyarakat Pacitan.
Hal ini masih ditambah dengan beberapa fakta yang
menunjukkan, betapa banyaknya putra Pacitan yang menjadi tokoh – tokoh
besar Indonesia, mulai dari zaman trah Pangeran Diponegoro, sampai era
sekarang ada Pak Haryono Suyono, Presiden SBY, dan
beberapa tokoh lainnya, dari tokoh politik sampai tokoh pendidikan. Ada
satu fakta menarik bahwa sekilas tentang studi orang – orang besar
tersebut terbentuk karena memiliki karakteristik pekerja keras dan
bermental pemimpin.
Studi tentang karakter masyarakat Pacitan tersebut, menjadi
satu potensi SDM yang kedepan ketika Pacitan akan lebih mendunia, perlu
kiranya budaya pembentukan karakterisasi kepemimpinan generasi muda
Pacitan ini segera digulirkan. Hal ini menjadi
satu kekuatan tersendiri yang menjadikan Pacitan yang kota kecil itu
akan besar seiring banyaknya orang yang membesarkannya. SDM tersebut,
selain kokoh kesejarahan personalnya, juga harus memiliki andil
mensejahterakan Pacitan sebagai kota kelahirannya.
Peluang dari sektor Pariwisata Pacitan
sangat menjanjikan, seperti yang dijelaskan di bab sebelumnya, bahwa
obyek wisata di Pacitan mampu bersaing dengan Pariwisata di daerah yang
lain bahkan manca negara, ini cukup beralasan,
karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri khusus
dan nilai lebih dibanding dengan daerah lainnya. Potensi Pariwisata di
Kabupaten Pacitan meliputi Wisata Pantai, Wisata Goa, Wisata Budaya/
Religius, Wisata Rekreasi, Wisata Industri. Berikut
adalah bagan tempat wisata yang tersebar di beberapa tempat di
Kabupaten Pacitan.
0 komentar:
Posting Komentar